LEPTOSPIROSIS ( Penyakit Kencing Tikus )

Musim hujan telah tiba. Banjirpun datang. Di mana-mana air menggenang. Ups, itu bukan tempat untuk bermain. Tetapi sumber penyakit. Bagi sebagian anak-anak, musim hujan merupakan hal yang sangat menyanangkan. Mereka berlari-lari bertelanjang dada menembus derasnya hujan. Mereka bermain-main air yang menggenangi jalan-jalan di kampung-kampung. Mereka tak mempedulikan, di balik kesenangannya itu bahaya sedang mengancam. Dalam kondisi tertentu air hujan, bisa menularkan penyakit. Tapi apakah mereka tahu tentang bahaya Penyakit Kencing Tikus yang diakibatkan oleh kencing tikus yang tercampur dengan air hujan atau air banjir tersebut???

enyakit ini sering muncul setelah banjir. Genangan air merupakan salah satu media penyebar bakteri leptospira yang dikeluarkan oleh tikus lewat air kencingnya. Apabila kulit terluka dan terkena genangan air yang terkontaminasi bakteri leptospira, maka proses penularan penyakit ini mulai terjadi

Leptospirosis merupakan salah satu penyakit zoonosis, yang bisa menular dari hewan ke manusia. Ada banyak serovar dilapangan diantaranya Leptospira canicola, L. pomona. L. icterohaemorrhagiae, L. bataviae, L. harjo dan L. javanica. Pengobatannya sebenarnya relatif cukup mudah, namun apabila terlambat dapat berakibat sangat fatal. Organ yang diserang terutama adalah ginjal. Hati, paru-paru, sistem pembuluh darah dan syaraf juga merupakan target serangan bakteri leptospira ini.

Pada hewan hampir semua jenis hewan dapat terserang leptospirosis, terutama anjing. Masa inkubasi antara 4 – 7 hari. Gejala awal biasanya anjing tidak mau makan, tampak lesu, kemudian diikuti demam, muntah dan dehidrasi. Kadang diare berdarah, sesak nafas dan selaput lendir kekuningan (icterus). Air kencing sangat kuning dan pekat, kadang berdarah . Apabila kerusakan ginjal cukup parah ( bisa dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium terhadap fungsi ginjal yaitu ureum kreatinin ) biasanya sangat sulit diatasi, dan anjing penderita akan mati.

Apabila penyakit ini terdeteksi sejak dini, pengobatan dengan antibiotika golongan penicillin masih cukup efektif dan bisa sembuh. Namun biasanya pemilik terlambat membawa anjing penderita ke dokter, sehingga pengobatan pun lambat diberikan. Vaksinasi sebenarnya salah satu cara efektif untuk pencegahan. Namun sayangnya vaksin yang tersedia hanya mengandung 2 – 3 jenis leptospira ( L. canicola & L. icterohaemorrhagiae ), sementara serovar di lapangan tak kurang dari 16 serovar. Dan jenis bakteri yang sering ditemukan dilapangan adalah L. bataviae, L. javanica, L canicola dan L. icterohaemorrhagiae.
Jadi walaupun anjing anda sudah diberikan vaksinasi terhadap leptospirosis, anda harus tetap waspada terhadap leptospirosis ini. Dan yang penting anda harus lebih waspada lagi karena penyakit ini dapat menular ke manusia dan bisa berakibat fatal. Membasmi tikus dan menghindari genangan air adalah salah satu trik pencegahan leptospirosis selain vaksinasi tentunya. (Drh. Amir Mahmud)

Comment :

ada 0 comments ke “LEPTOSPIROSIS ( Penyakit Kencing Tikus )”

Post a Comment